September 9, 2024

Ahlan wa Sahlan Santri Baru 2023/2024

Ahlul Quran hum ahluLLahi wa khashatuhu. Marhaban bikum ya Ahlal Quran, begitulah penggalan kalimat yang tertulis di spanduk kedatangan santri baru tahun pelajaran 2023/2024 Pondok Pesantren Tahfizhul Quran syech Ahmad Chatib Al-Minangkabawi. Ya, kalimat itu adalah potongan sebuah hadits Rasulullah S.A.W yang menyatakan bahwa ahlul Quran adalah AhluLLah (keluarga Allah) dan orang-orang pilihan-Nya.

Pada hari ahad 09 Juli 2023, adalah hari kedatangan santri baru tahun pelajaran 2023/2024 sekaligus sebagai hari serah terima orang tua santri kepada pihak pondok terhadap anak-anaknya. Karena mulai hari ini anak- anak yang terdiri dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah ini tidak lagi hidup bersama orang tua masing-masing. Tetapi mereka akan hidup di dunia baru dunia pondok pesantren untuk berjihad menuntut ilmu sekaligus belajar untuk hidup mandiri dan akan berbaur satu sama lain dengan sesama santri dengan berbagai karakter dan berbagai daerah.

Dalam acara pertemuan serah terima, para orang tua diterima, oleh para asatiz (para ustadz) sekaligus para asatidz membuka dialog dan menyampaikan beberapa hal terkait program pondok dan kegiatan keseharian santri. Ustadz Aulia Arif Putra, S.M selaku Koordinator bagian pengasuhan atau asrama menyampaikan kepada orang tua harus memahami 5 huruf ketika menyerahkan ke pondok. 5 huruf yang dimaksud adalah T I T I P. Ya…. Orang tua harus benar benar menitipkan anaknya kepada pihak pondok. TITIP diatas memiliki makna untuk setiap hurufnya.

T = Tega. Orang tua harus tega dan merelakan anaknya diasuh, dididik dan dibentuk oleh pondok

I = Ikhlas. Orang tua harus mengikhlaskan segalanya dalam rangka anaknya berjihad menuntut ilmu

T = Tawakkal. Setelah anak diserahkan ke pihak pondok, orang tua harus berserah diri kepada Allah

I = Ikhtiyar. Orang tua harus berikhtiyar atau mengusahakan segalanya agar anak-anaknya berhasil

P = Pasrah. Orang tua merelakan anaknya terkait segala hal yang terjadi pada anaknya dalam rangka mmemaksimalkan proses pendidikan dan pembinaan anaknya

Sementara itu ustadz Firdaus, Lc selaku Direktur Akademik dan Kepala Salafiyah Wustha lebih menekankan pada aspek akademik atau program pembelajaran. Dalam penyampaiannya, disebutkan secara umum, ada 3 program inti yang harus dituntaskan oleh semua santri yaitu :

  1. Kurikulum Pondok (Bahasa Arab, Aqidah, Fiqih, Hadits, Tafsir, Tarekh dan lain sebagainya)
  2. Kurikulum Umum (IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan lain sebagainya)
  3. Tahfiz (secara umum target minimal 10 juz harus diselesaikan selama 3 tahun)

Ustadz Harunsyah, M.Pd selaku Kepala SMA dan Ustadz Syawaldi, M.Pd selaku Kepala SMP lebih menekan kepada aspek pengorbanan, kesungguhan dan keikhlasan kepada orang tua dan anak

Terakhir, Ustadz Afdhil Fadli, Lc MA selaku Pimpinan Pondok dan Kepala Salafiyah Ulya dalam penaympaiannya lebih kepada memberikan semangat dan sugesti kepada santri baru dengan mengutip sebuah lantunan syair Imam Asy-Syafi’i yang berbunyi :

Kamu tidak akan bisa maksimal dalam memperoleh ilmu kecuali melalui 6 hal yaitu :

Kecerdasan

Tekad yang Kuat

Kesabaran

Biaya

Memuliakan guru

Waktu yang Panjang