Negeri Indonesia raya tercinta tempat lahir beta ini terkenal dengan negeri zamrud khatulistiwa. Konon menurut pelajaran geografi semasa sekolah, daerah yang dilewati garis khatulistiwa cenderung beriklim tropis serta memiliki tingkat curah hujan yang tinggi.
Karena beriklim tropis maka negeri kita ini menjadi surga tersendiri bagi populasi ular. Kita seringkali mendapati keberadaan binatang unik ini di berbagai kesempatan, pada lokasi yang berbeda-beda. Di sawah, di kebun, di halaman, di sungai, di pesantren bahkan rumah sekalipun tidak luput dari keberadaannya.
Data maupun fakta serta cerita unik dan aneh seputar ular pun banyak beredar di masyarakat kita. Mulai dari cerita yang masuk akal maupun tidak masuk akal, yang ilmiyyah maupun yang khurafat.
Berikut adalah beberapa informasi yang penulis kumpulkan seputar ular dan seluk beluknya.
Kisah Ular Dalam Al Qur’an
Allah mengabarkankan di dalam Al Qur’an surat Thaha ayat : 65-71 kisah pertempuran antara nabi Musa ‘alaihissalam melawan para tukang sihir Fir’aun.
Dan kisah ini sudah sangat masyhur.
Al Imam Abu Ja’far Ath Thabari ketika menafsirkan kisah tersebut, beliau menukil sebuah riwayat sebagai berikut:
كَمَا: حَدَّثَنَا ابْنُ حُمَيْدٍ، قَالَ: ثنا سَلَمَةُ، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، قَالَ: حُدِّثْتُ عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ، قَالَ: قَالُوا يَا مُوسَى {إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى قَالَ بَلْ أَلْقُوا} [طه: 66] فَكَانَ أَوَّلَ مَا اخْتَطَفُوا بِسِحِرْهِمْ بَصَرَ مُوسَى وَبَصَرَ فِرْعَوْنَ، ثُمَّ أَبْصَارَ النَّاسِ بَعْدُ،
ثُمَّ أَلْقَى كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ مَا فِي يَدِهِ مِنَ الْعِصِيِّ وَالْحِبَالِ، فَإِذَا هِيَ حَيَّاتٌ كَأَمْثَالِ الْحِبَالِ، قَدْ مَلَأْتِ الْوَادِي يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا
“Sebagaimana yang dikabarkan kepadaku oleh Ibnu Humaid, mengabarkan kepadaku Salamah dari Abu Ishaq. Ia berkata Aku diberi kabar oleh Wahb bin Munabbih beliau berkata ketika membaca firman Allah ta’ala :
“Mereka berkata wahai Musa kamu duluan yang melemparkan atau kami duluan yang melemparkan ? (QS. Taha : 65). Musa berkata: Silahkan kalian melemparkan duluan”. (QS. Taha : 66)
Yang pertama kali terkena dampak sihir mereka adalah matanya Musa, kemudian matanya Fir’aun, kemudian matanya manusia yang hadir disana kala itu.
Lantas masing-masing dari para tukang sihir itu melemparkan apa yang mereka pegang berupa tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. Tiba-tiba tongkat dan tali tersebut seolah berubah menjadi ular seperti gunung yang memenuhi lembah. Dan ular-ular itu saling tumpang tindih satu sama lain”.
(Tafsir Ath-Thabari ; 16/109)
More Stories
Macam-macam Nafsu dalam Al-Quran
Memahami Pesan Islam tentang Pentingnya Waktu
Penamaan Surat-Surat Dalam Al-Quran